Rasa Kehilangan Itu

Teringat masa-masa kecil

Saat polos masih bercampur dengan cinta

Dengan pakaian sekenanya

Pada waktu matahari sedang mendarat

Seorang anak menyandang layang-layang

yang dibuat setelah imajinasi siang-malam

Dan menenteng benang pergi ke lapang

yang tak saban hari membuka peluang

Bersama teman ia menunggu bala bantuan

dengan bersiul dan menajamkan indra perasa

ketika tiba ia mulai mencoba menerbangkan

Sekali dua kali menukik dan menabrak

Namun terus berlari dan mencobanya

Ia tarik lalu diulur, tarik lagi tanpa digulung

Ulur tarik ulur hingga temannya kerepotan

Layang-layangpun terbang tanpa benang

Cinta, senang, bangga, kagum, entah apa?

kalah dengan ‘kutarik benang maka terbang tinggi’

Sembari istirahat ia tambatkan pada pancang

Bersenda gurau, tertawa riang, berebut kebolehan

dan menghitung layangan di awan-awan

Tanpa sadar benang telah bergesekan

Lalu layang-layang berayun tanpa kendali

Ingin mengejar namun tempat apa?

Kapan tiba? dan marah yang bagaimana?

Disini bertanya siapa yang harus sedih meronta?

Si anak itu atau Layang-layangnya?

Sebab Aku tak mungkin salah bercerita

Hanya akan memberi sabar dan bahagia

Jikalau keduanya tetap sempurna.

WAWANCARA PERUSAHAAN

Wawancara Kerja Paling Sulit Dijaman Sekarang.

Boss : B
Pelamar : P

B : Kowe duwe omah opo ora?
P : Dereng
B : Kowe ora iso ketompo nang kene
P : Lho kok ngoten?
B : Mengko kowe mesti ngaju’ne utang nang Perusahaan
P : Ah, mboten kok, sakjanipun tiang sepah kulo niku sampun sugih
B : Malah ora ketompo
P : Lho kok ngoten?
B : Mengko kowe kerjo mung nggo hiburan, nongkrong-nongkrong wae, chattingan terus.

B : Kowe duwe motor opo ora?
P : Mboten
B : Ora ketompo
P : Lho kok saget?
B : Mengko kowe mesti njaluk bantuan kredit
P : Sakjanipun gadah, ning tasih teng kampung, gampil mangke kulo betho mriki
B : Wah ora ketompo
P : Lho kok ngoten?
B : Tempat parkire wes kebak.

B : Kowe wes lulus Sarjana tenan?
P : Sampun Pak
B : Ora ketompo, kene iki golek lulusan SMA ae, luweh manutan tur bayarane murah
P : Sakjanipun kulo tasih badhe SKRIPSI
B : Malah ra ketompo
P : Lho kados pundi tho?
B : Mengko kowe kerjo mung ngetik SKRIPSI, trus lek wes lulus mesti kowe golek kerjo nang Perusahaan liyo.

B : Kowe seneng guyon ora?
P : Mboten Pak, kulo serius nek nyambut damel
B : Ra ketompo
P : Welha, kok ngoten?
B : Engko konco-koncomu lan anak buahmu podho stress
P : Sakjane nggih remen guyon
B : Malah ra ketompo
P : Lho kok?
B : Engko penggaweanmu mung ngedagel marai ngguyu trus ra podo kerjo.

B : Anakmu akeh opo sithik?
P : Kathah Pak
B : Ora ketompo
P : Sebabipun?
B : Nyambut gawemu engko ora tenanan mung mikir gawe anak terus
P : Lha wong namung anak adopsi kok
B : Tambah ora ketompo
P : Lho?
B : Gawe anak wae aras-arasen, opo maneh nyambut gawe.

B : Kowe iso internetan?
P : Dereng
B : Ora ketompo
P : Sebabipun?
B : Perusahaan ora nompo wong buta internet
P : Sakjanipun Nggeh pun saget sekedik-seke…..
B : Tambah ora ketompo
P : Lha kok?
B : Mengko gawenanmu mung apdet status ae.

B : Kowe waras?
P : Waras tho Pak
B : Wah ra ketompo
P : Kenging nopo?
B : Mengko kowe ra krasan nang kene
P : Sakniki pun rodo edan
B : Ra tak tompo
P : Sebab?
B : Mengko aku duwe saingan
P : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

KESEIMBANGAN – MALAHAYATI

Malahayati
Lagu: Iwan Fals – Lirik: Endang Moerdopo

Ketika semua tangan terpaku didagu
Ragu untuk memulai segala yang baru
Lirih terdengar suara ibu
Memanggil jiwa untuk maju

Dari tanahmu hei Aceh
Lahir perempuan perkasa
Bukan hanya untuk dikenang
Tapi dia panglima laksamana jaya
Memanggil kembali untuk berjuang

Dia Perempuan Keumala
Alam semesta restui
Lahir jaya berjiwa baja
Laksamana Malahayati
Perempuan ksatria negeri

Tinggal kubur kini hening sepi menanti
Langkah langkah baru tunas pengganti
Hei Inong Nanggroe bangkitlah berdiri
Ditanganmu kini jiwa anak negeri

Dia Perempuan Keumala
Alam semesta restui
Lahir jaya berjiwa baja
Laksamana Malahayati
Perempuan ksatria negeri

KESEIMBANGAN – JENDRAL TUA

Jendral Tua

Jendral tua foto ditengah keluarga
Tersenyum dingin memandang kamera
Istrinya mati, anak dan adiknya dipenjara
Apa jadinya dan apa isi hatinya

Jendral tua masih tampan dan perkasa
Tersebar kabar banyak yang jatuh cinta
Oh medan laga, menganga minta digoda
Oh kuru setra, pada perang saudara

Jendral tua bererot jasa didadanya
Menagih janji pada ibu pertiwi
Mungkinkah ia seorang prajurit sejati
Kalaulah iya, wah sungguh celaka

Jendral tua legenda hidup nyata
Ahli strategi jago sudah teruji
Melahap sepi, didalam kamarnya sendiri
Masihkah ia, tergoda oleh dunia

Jendral tua semoga kuat imanmu
Tetaplah begitu dan tetap disitu
Cahaya itu, ingatkan aku pada bapakku
Tetap begitu, tetap di pertapaan sucimu

bait dibawah ini ditambahkan setelah “Jendral Tua” wafat, tapi tidak dinyanyikan dalam lagu versi album:

Jendral tua kini tinggal cerita
Diperut Lawu rumah abadimu
Janjikan madu, dan racun bagi anak cucumu
Bagai sembilu, perihkan tulang sumsumku
Tinggalkan soal, yang rumit bagi para begundal
Semoga saja, yang ditinggal tak jadi sundal
Sundal…!

KESEIMBANGAN – KUDA COKLATKU

Kuda Coklatku

Di atas punggungmu pasrahkan diri
Berlari menembus hari
Kupercaya hidup bernilai
Untuk saling melayani

Temanku… kuda coklatku
Aku butuh kaupun butuh aku
Temanku… kuat tubuhmu
Matamu ramah menyapa setiap orang

Hidup memang sementara
Tapi karya selamanya
Yo berpacu mengisi waktu
Meraih cita-cita

Temanku… kuda besiku
Panas dan hujan bukan halangan
Temanku… seperjalanan
Menjawab pertanyaan yang panjang

Bersama angin mendekap ingin
Tidak berlebih tidak berkurang
Walau terkadang masuk kelubang
Lubang jalanan aah, memang sialan!

Temanku… kuda coklatku
Aku butuh kaupun butuh aku
Kuda coklatku… kuda besiku
Temani aku diperjalanan

Temanku… kuda coklatku
Menjawab pertanyaan yang panjang
Kuda coklatku… kuda besiku
Panas dan hujan bukan halangan

Temanku… kuda coklatku
Ayo berlari sepanjang musim
Kuda coklatku… kuda besiku
Matamu ramah menyapa setiap orang

KESEIMBANGAN – SEPAK BOLA

Sepak Bola

Main bola adalah permainan tim
Bukan main sendiri atau asik sendiri
Memang dibutuhkan pemain yang cerdas
Cerdas membaca permainan kawan maupun lawan

Diluar keberuntungan dan kejutan
Kerja sama yang kompak menjadi mutlak
Nafsu mencetak gol biasanya merusak
Main saja yang wajar jangan lupa oper-operan

Soal postur bukan jaminan
Buktinya Maradona bintang lapangan
Keberanian bergerak gesit bertindak
Membuka peluang sabar menjaga lawan

Didalam sepak bola emosi pribadi harus ditekan
Taat pada pelatih tak terpengaruh penonton
Walaupun sakit harus patuh pada wasit
Wasit sakit sepak bola menjerit

Didalam pertandingan pemain yang menentukan
Setelah habis-habisan waktu latihan
Soal menang kalah memang menegangkan
Tapi ketenangan bermain jangan disepelekan

Depan, tengah, belakang dan penjaga gawang
Main tak beres jadi cadangan

Mandi keringat sabunnya uang
Kalau mampu mengalahkan lawan

Dari kaki ke kaki bola bergulir
Ditingkahi sempritan dan teriakan penonton
Papan sponsor dipinggir lapangan
Dimana tempat para wartawan parkir

Sepak bola olahraga dunia
Tempat belajar berjiwa besar
Nama bangsa jadi terbawa
Kalau juara dikompetisi akbar

Main bola adalah siasat
Boleh curang asal wasit tak lihat
Kalau kamu takut kualat
Main bola bukan olahraga yang tepat

Sama-sama menyerang sama-sama bertahan
Bola satu jadi rebutan
Pemain gila penonton gila
Gila bola dua kali empat lima

Kerjasama adalah mutlak
Jangan main kalau tidak punya otak
Emosi harus di tekan
Kalah menang pemain yang menentukan

Seorang wasit tak boleh curang
Mau curang jadi saja pemain
Jadi pelatih jangan pilih kasih
Apalagi dengan penuh pamrih

Sama-sama menyerang sama-sama bertahan
Bola satu dikejar-kejar
Pemain gila penonton gila
Gila bola merajalela
Pengamat gila, sponsor gila
Gila bola dua kali empat lima

KESEIMBANGAN – ^O^

^O^

Dari gunung ke gunung
Menembus kabut kembali ke jurang
Melewati hutan pinus, melewati jalan setapak
Mendengarkan gesekan daun dan burung-burung
Menikmati aroma tanah dan segarnya udara
Jauh dari kebingungan sehari-hari

Aku dapat lepas teriak
Aku dapat bebas bergerak
Sambil menghangatkan tubuh pada api unggun
Lalu bersyukur atas semua ini
Ternyata masih ada tempat untuk kita berbicara
Walau lewat mata

Senangnya hati tak bisa aku gambarkan
Apabila pagi datang menjelang
Dingin yang menembus tenda daging dan tulang
Perlahan tapi pasti mulai menghilang

Kita menari menyanyi sesuka hati
Lidah sang api memanggil-manggil ILLAHI
ALLAH MAHA BESAR… ALLAH YANG TERBESAR

Dalam lingkaran diatas rumput yang damai
Mencari diri merambah sampai ke akar
Kalau berjumpa seringkali menghangatkan
Bagaikan cermin jernih yang tak ternoda

Kasihku.. ooo…
Bila saja kau disampingku
Kasihku… ooo…
Bila saja kau didekatku
Pasti akan kupeluk kamu
Dan kuucapkan
Selamat pagi sayang