Penelitian di MIT pernah menghasilkan suatu penemuan yang sangat menyarankan untuk diberlakukannya Coffee Break – atau setidaknya istirahat dari aktifitas –, yang merupakan bagian penting dari proses belajar.
Riset dilakukan dengan memindai tikus percobaan sehingga pihak MIT (Massachusett Institut of Technology) dapat melihat pola elektrik yang menghidupkan otak mereka ketika berlari melalui lorong labirin. Yang mereka temukan adalah ketika tikus berlari dalam track terdapat bagian otak tertentu yang selalu menyala. Lebih mengejutkan, ketika tikus beristirahat setelah menyusuri track, serta merta bagian tertentu tadi secara tepat kembali menyala di dalam otak, dengan terbalik dan berulang-ulang, sekitar dua puluh kali dari kecepatan semula. MIT berpendapat bahwa replay itu membantu tikus untuk mengenali pengalaman yang baru didapatnya.
Tentu saja, kita tidak sungguh membutuhkan MIT untuk memberitahukan kita bahwa Coffee Break penting untuk bisnis. Pekerja yang baik akan mengetahui bahwa istirahat dalam kerja dapat meningkatkan produktifitas. Tak seorang pun dapat memastikan kapan istirahat diasosiasikan dengan kopi, tetapi sejarah penemuan mesin espresso, memberikan kita petunjuk.
Hal itu terjadi di tahun 1901, ketika seorang Italia pemilik pabrik bernama Luigi Bazzera mencari cara untuk mempercepat para pekerjanya menghabiskan waktu Coffee Break. Menyadari bahwa bila dia dapat menyajikan kopi lebih cepat, para pekerjanya dapat minum dengan segera dan kembali bekerja lebih cepat lagi. Idenya tidak hanya sebatas itu, akhirnya berlanjut pada ide bentuk mesinnya. Idenya untuk mem-pressure air panas melewati kopi bubuk menggunakan tekanan merupakan cara yang sama sekali baru untuk meyajikan kopi.
Dalam waktu hampir bersamaan, BUFFALO, sebuah perusahaan di New York membuat sejarah Coffee Break. Pada tahun1902, Barcelo Manufacturing Company (kemudian berganti nama menjadi BARCOLOUNGER) secara resmi menyatakan Coffee Break merupakan bagian penting untuk para pekerjanya. Berdasarkan cerita surat kabar di saat itu, para pekerja bernegosiasi untuk dapat beristirahat singkat di pagi dan sore hari dan salah satu pekerja dengan sukarela memanaskan kopi di atas plat besi pada waktu istirahat ini. Dan nama dari “Coffee Break” resmi pertama kali dicetuskan. Perusahaan BUFFALO yang lain menyatakan bahwa di tahun 1901 mereka menyediakan kopi gratis untuk karyawan-karyawannya.
Sampai tahun 1964, Coffee Break menjadi isu Nasional Amerika. Pada Juni tahun itu, Majalah TIME melaporkan adanya negosiasi antara United Auto Workers dan The Big Three. Sebagai isu adalah lima belas menit mematikan mesin sehingga para pekerja dapat menikmati Coffee Break. Menurut Wakil Presiden UAW Leonard Woodcock, “Kami mendapatkan Coffee Break disepanjang lini kerja di seluruh dunia. Hanya USA yang tidak memiliki Coffee Break di lini produksinya.” Isu lain dari negosiasi historik ini adalah melibatkan mengenai asuransi kesehatan, tunjangan pasca kerja, dan 5% kenaikan gaji, tapi isu Coffee Break yang hampir membuat mogok kerja. TIME melaporkan, pada bulan September 74.000 pekerja CHRYSLER meminta untuk istirahat kurang dari satu jam sedangkan perusahaan memberikan jalan tengah dan setuju untuk 12 menit sehari Coffee Break.
Saat ini, sebagian besar pekerja kontrak secara khusus mendapatkan setidaknya sekali Coffee Break setiap sift 8 jam, dan banyak perusahaan mendapati bahwa menyediakan kopi gratis untuk karyawan selama Coffee Break sangat bermanfaat, keuntungan dengan bermodal sedikit. Pada tahun 2001 seorang Psikolog Organisasi, Proffesor Cary Cooper dari Lancester University menilai bahwa menawarkan gratis kopi atau teh pada pekerja selama Coffee Break berarti, “Perusahaan yang peduli pada penyediaan kopi atau teh gratis adalah simbol dari perilaku manajemen. Pekerja yang meminta refresing gratis sesungguhnya berkata ‘hargai saya’”.
Ada juga suatu riset lain, poling dilakukan oleh Harris Interactive pada pekerja di USA menemukan bahwa:
- 80% perkeja di USA berdasarkan survey merasa lebih dihargai ketika diberi kopi gratis.
- 76% merasa kopi dapat membuat rileks.
- 79 % mengatakan bawa mereka lebih produktif ketika mereka mendapat akses kopi.
Menyediakan pilihan kopi atau minuman lain di ruang Coffee Break berongkos sekitar $1-2 perhari per pekerja. Dan menghasilkan keuntungan lebih tinggi daripada program intensif yang lainnya.
SUMBER: W.RUMAHKOPI.OM